Selasa, 08 Juni 2010
Tekstil keperluan rumahtangga sesuai jaman.
Banyak sebetulnya produk tekstil untuk keperluan rumah tangga yang kita kenal. Dari mulai perlengkapan di ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, kamar makan, dapur, hingga kamar mandi. Mulai dari yang memang penting seperti misalnya gorden, upholstery
Rabu, 28 April 2010
Peran Warna dalam Tekstil
Warna-warni berhubungan erat dengan keindahan. Di mana pun kita berada, warna selalu paling menonjol dibandingkan dengan hal lain. Hal ini tidak terbatas pada orang tertentu saja, tetapi semua kalangan; mulai dari anak kecil (bahkan balita sekalipun) sampai orang tua. Warna dapat berbicara banyak, seperti misalnya sebagai petunjuk, lambang, kepribadian, sifat, hingga yang bermanfaat bagi masalah keselamatan, kesehatan, serta masih banyak lagi.
Warna dapat terlihat atau tertangkap oleh mata karena adanya sinar. Sinar utama yakni matahari menyebabkan mata dapat menangkap berbagai bentuk beserta warnanya. Intensitas atau kekuatan warna disebabkan oleh kuat lemahnya sinar. Oleh karena itu semakin lemah sinarnya maka semakin gelap pula warnanya; sedang semakin cerah sinarnya maka warna yang tampak semakin cerah.
Di dunia pertekstilan, corak dengan motif semenarik apa pun tidak akan berarti jika tanpa warna (lihat contoh gambar di atas). Seindah apa pun motifnya jika warnanya tidak mendukung maka secara keseluruhan tekstil tersebut tidak akan menarik perhatian. Oleh sebab itu seorang desainer tekstil harus panda-pandai memilih warna yang tepat sesuai kebutuhan semua konsumen. Apalagi masalah warna ini erat hubungannya dengan selera. Dengan demikian dibutuhkan alternatif yang cukup bervariasi untuk dapat memenuhi berbagai selera yang ada.
Warna dapat terlihat atau tertangkap oleh mata karena adanya sinar. Sinar utama yakni matahari menyebabkan mata dapat menangkap berbagai bentuk beserta warnanya. Intensitas atau kekuatan warna disebabkan oleh kuat lemahnya sinar. Oleh karena itu semakin lemah sinarnya maka semakin gelap pula warnanya; sedang semakin cerah sinarnya maka warna yang tampak semakin cerah.
Di dunia pertekstilan, corak dengan motif semenarik apa pun tidak akan berarti jika tanpa warna (lihat contoh gambar di atas). Seindah apa pun motifnya jika warnanya tidak mendukung maka secara keseluruhan tekstil tersebut tidak akan menarik perhatian. Oleh sebab itu seorang desainer tekstil harus panda-pandai memilih warna yang tepat sesuai kebutuhan semua konsumen. Apalagi masalah warna ini erat hubungannya dengan selera. Dengan demikian dibutuhkan alternatif yang cukup bervariasi untuk dapat memenuhi berbagai selera yang ada.
Minggu, 25 April 2010
Desain dalam Tekstil
Selama ini banyak orang menganggap tekstil adalah pakaian. Bicara mengenai tekstil berarti bicara dunia fesyen. Hal ini memang tidak seluruhnya salah meskipun juga masih tidak dapat dianggap benar. Pengertian kata tekstil yang dalam bahasa Inggris textile, bahasa latin texere, dan seterusnya, adalah semua benda baik yang ditenun maupun tidak ditenun yang terbuat dari bahan serat. Sehingga ketika orang mulai bicara soal pakaian, maka tekstil merupakan bahan dasarnya.
Dalam dunia pertekstilan dikenal istilah 'desain' yang dalam kata Inggrisnya 'design', yang berarti merancang, rancangan. Ada 2 desain dalam pembuatan tekstil; yakni desain struktur (structure design) dan desain permukaan (surface design). Desain struktur merupakan pembuatan kain yang coraknya dibuat sejak benang dianyam, sedangkan desain permukaan adalah pembuatan kain bercorak atau kain yang sudah jadi / sudah dianyam lalu diberi corak di atasnya dengan teknik tertentu.
Dari desain struktur dikenal berbagai teknik pembuatannya seperti tenun, tenun ikat, rajut, makrame, dan seterusnya. Dari desain permukaan dikenal teknik lainnya seperti celup ikat, cetak saring / sablon / printing, batik, imbuh, dan seterusnya. Bahkan dari keduanya dapat juga dibuat berbagai teknik campuran sehingga menghasilkan kain yang bervariasi.
Dalam dunia pertekstilan dikenal istilah 'desain' yang dalam kata Inggrisnya 'design', yang berarti merancang, rancangan. Ada 2 desain dalam pembuatan tekstil; yakni desain struktur (structure design) dan desain permukaan (surface design). Desain struktur merupakan pembuatan kain yang coraknya dibuat sejak benang dianyam, sedangkan desain permukaan adalah pembuatan kain bercorak atau kain yang sudah jadi / sudah dianyam lalu diberi corak di atasnya dengan teknik tertentu.
Dari desain struktur dikenal berbagai teknik pembuatannya seperti tenun, tenun ikat, rajut, makrame, dan seterusnya. Dari desain permukaan dikenal teknik lainnya seperti celup ikat, cetak saring / sablon / printing, batik, imbuh, dan seterusnya. Bahkan dari keduanya dapat juga dibuat berbagai teknik campuran sehingga menghasilkan kain yang bervariasi.
Jumat, 23 April 2010
Corak kain tradisi Indonesia
Kekayaan Indonesia memang tidak terbantahkan. Secara alam, Nusantara ini dikaruniai berbagai macam tumbuhan, hewan yang beraneka ragam. Bahkan beberapa di antaranya tidak terdapat di belahan bumi mana pun. Tidak berhenti dalam hal ini saja, dilihat dari manusia sebagai penghuninya, maka dijumpai berbagai suku bangsa, adat, budaya, dan agama ; keanekaragaman yang menyatu di satu wilayah Negara Republik Indonesia.
Dari banyaknya suku bangsa yang ada, maka setiap kelompok memiliki keunikannya sendiri yang antara lain tampak pada kain tradisinya, baik dilihat dari teknis pembuatannya, motif, warna, dan bahannya. Namun jika disimak maka kain tradisi yang sangat beragam ini memiliki kesamaan motif. Semua kain tradisi di Indonesia ini mengimba benda-benda yang ada di alam, teristimewa binatang dan tumbuhan.
Melalui bentuk binatang atau tumbuhan yang berbeda di setiap tempat itulah maka muncul keaneka ragaman corak yang dapat dilihat hingga sekarang. Seperti yang tampak pada kedua gambar di atas. Baik corak permukaan dengan teknik batik, maupun corak struktur dengan teknik tenun, mengimba bentuk-bentuk alam seperti binatang dan tumbuhan.
Rabu, 21 April 2010
Corak Parang Gradasi
Corak parang merupakan corak yang di lingkungan karaton Kasunanan Surakarta adalah salah satu dari 8 corak batik larangan. Batik larangan sendiri merupakan batik dengan corak-corak khusus yang hanya diperuntukkan bagi raja, keluarga, dan kerabatnya saja. Karena masyarakat di luar keluarga karaton tidak diperkenankan menggunakannya, maka disebut batik larangan.
Ketika kerajaan Mataram yang berpusat di kota solo ini kehilangan kekuasaan politiknya sekitar tahun 1939, maka batik larangan masih berlaku hanya bagi anak keturuan keluarga besar raja Mataram yang masih ada. Sementara masyarakat luas di luar karaton bebas menggunakannya, baik sebagai jarit maupun sebagai bahan pakaian.
Salah satu warga solo yang kemudian menjadi kerabat karaton Surakarta karena dianggap berjasa di bidang batik, keris, dan bahkan pernah dipercaya untuk mengelola museum yang dimiliki karaton, yakni almarhum KRT Hardjonagoro (bernama asli Go Tiek Swan) mencoba melestarikan corak parang ini menjadi batik klasik dengan desain baru seperti yang tampak pada gambar atas. Parang yang ditata secara geometris seperti pada corak parang klasik, oleh Go Tiek Swan ditata secara geometris tetapi dengan cara gradasi ukuran , yakni dari kecil ke besar (gambar bawah).
Jumat, 16 April 2010
Kriya sudah ada sejak jaman primitif
Kriya yang di dalam bahasa Inggris "craft" berarti pekerjaan tangan atau kerajinan. Semua produk yang dibuat dengan tangan untuk sebuah kegunaan atau pun hanya sekadar benda yang mempunyai keindahan sebagai hiasan termasuk di dalam kerajinan.
Di jaman primitif, ketika manusia belum mempunyai tempat tinggal kemampuan untuk membuat kerajinan yang sifatnya sebagai pemenuh kebutuhan, seperti membuat batuan menjadi lebih runcing agar dapat dipakai sebagai alat membunuh binatang ketika berburu, menganyam ilalang untuk keperluan sehari-hari seperti misalnya penutup tubuh, tempat makanan, dan sebagainya ternyata sudah ada.
Meskipun hasil anyaman dari tumbuhan itu tidak dapat dilihat lagi keberadaannya, tetapi konon para arkeolog dapat menemukan kemampuan orang di jaman primitif dalam menganyam melalui berbagai gerabah yang sudah diberi corak di atasnya yakni dengan menempelkan hasil anyaman mereka (perhatikan gambar keramik di atas)
Di masa sekarang berbagai pengembangan dari apa yang sudah pernah dibuat di jaman primitif tentu saja semakin banyak. Apalagi dengan teknologi yang semakin canggih, maka berbagai cara untuk membuat kerajinan semakin dimudahkan.
Di jaman primitif, ketika manusia belum mempunyai tempat tinggal kemampuan untuk membuat kerajinan yang sifatnya sebagai pemenuh kebutuhan, seperti membuat batuan menjadi lebih runcing agar dapat dipakai sebagai alat membunuh binatang ketika berburu, menganyam ilalang untuk keperluan sehari-hari seperti misalnya penutup tubuh, tempat makanan, dan sebagainya ternyata sudah ada.
Meskipun hasil anyaman dari tumbuhan itu tidak dapat dilihat lagi keberadaannya, tetapi konon para arkeolog dapat menemukan kemampuan orang di jaman primitif dalam menganyam melalui berbagai gerabah yang sudah diberi corak di atasnya yakni dengan menempelkan hasil anyaman mereka (perhatikan gambar keramik di atas)
Di masa sekarang berbagai pengembangan dari apa yang sudah pernah dibuat di jaman primitif tentu saja semakin banyak. Apalagi dengan teknologi yang semakin canggih, maka berbagai cara untuk membuat kerajinan semakin dimudahkan.
Kamis, 15 April 2010
Batik
Meskipun bukan satu-satunya kain tradisi di Indonesia, tetapi batik memang merupakan salah satu produk karya bangsa yang memiliki keunikan. Hanya saja batik yang sebetulnya merupakan tekstil dengan menggunakan teknik tutup celup; kemudian bahan penutupnya adalah malam, menjadi satu-satunya teknik tutup celup di dunia yang berciri khas.
Dilihat dari tempat pembuatannya, batik memang memiliki berbagai jenis terutama pada coraknya. Batik yang dibuat di daerah pedalaman (terutama Yogyakarta dan Surakarta) memiliki corak tumbuhan dan binatang khas pedalaman; sedangkan batik yang di buat di daerah pesisir memiliki corak yang sama yang juga khas pesisir, seperti tumbuhan dan binatang laut. Di samping itu tampak pula dari pemilihan warnanya.
Belum lagi batik yang memperoleh pengaruh asing, seperti misalnya Cina, Arab, India, Belanda. Dengan corak dan warna yang bervariasi ini maka batik sebenarnya milik dunia dengan ciri khas dari Indonesia terutama dalam bahan pembuatannya, yakni canting (gambar kiri atas) dan malam (gambar kanan atas).
Dilihat dari tempat pembuatannya, batik memang memiliki berbagai jenis terutama pada coraknya. Batik yang dibuat di daerah pedalaman (terutama Yogyakarta dan Surakarta) memiliki corak tumbuhan dan binatang khas pedalaman; sedangkan batik yang di buat di daerah pesisir memiliki corak yang sama yang juga khas pesisir, seperti tumbuhan dan binatang laut. Di samping itu tampak pula dari pemilihan warnanya.
Belum lagi batik yang memperoleh pengaruh asing, seperti misalnya Cina, Arab, India, Belanda. Dengan corak dan warna yang bervariasi ini maka batik sebenarnya milik dunia dengan ciri khas dari Indonesia terutama dalam bahan pembuatannya, yakni canting (gambar kiri atas) dan malam (gambar kanan atas).
Rabu, 14 April 2010
Pakaian khas Indonesia
Selama ini pakaian tidak terlalu dipermasalahkan karena memang digunakan setiap hari dan sudah menyatu dengan kehidupan. Tetapi jika disimak, di seluruh dunia banyak sekali jenis pakaian yang cukup menarik untuk dipelajari. Setiap bangsa, suku bangsa, yang ada di muka bumi ini memiliki ciri khasnya sendiri dalam berpakaian. Tidak terkecuali di Indonesia, banyaknya suku bangsa menyebabkan begitu banyak pula jenis pakaian yang ada. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas pakaiannya sendiri. Pengaruh dari berbagai latarbelakang, seperti mode, agama, dan sebagainya cukup besar terhadap bentuk pakaian yang digunakan saat ini. Hal ini cukup menarik untuk disimak sebab khususnya pengaruh mode dapat berkiblat pada berbagai keadaan yang dapat berubah setiap saat. Belum lagi unsur selera pemakai yang juga menentukan bentukannya.
Pada prinsipnya pakaian khas Indonesia, jika dilihat dari pakaian daerah mempunya bentuk yang khas yaitu sarung dan pakaian itu sendiri, seperti kebaya, blus biasa berlengan atau tidak berlengan, kemben. Seperti yang juga dapat kita lihat di masa sekarang, dengan masuknya pengaruh agama, muncul pakaian yang dilengkapi jilbab. Bentuk pakaian itu sendiri masih berkisar pada sarung, atau rok panjang, dan juga celana panjang yang merupakan bentuk pakaian yang semula hanya digunakan oleh kaum pria.
Pada prinsipnya pakaian khas Indonesia, jika dilihat dari pakaian daerah mempunya bentuk yang khas yaitu sarung dan pakaian itu sendiri, seperti kebaya, blus biasa berlengan atau tidak berlengan, kemben. Seperti yang juga dapat kita lihat di masa sekarang, dengan masuknya pengaruh agama, muncul pakaian yang dilengkapi jilbab. Bentuk pakaian itu sendiri masih berkisar pada sarung, atau rok panjang, dan juga celana panjang yang merupakan bentuk pakaian yang semula hanya digunakan oleh kaum pria.
Langganan:
Postingan (Atom)